NAMA : HERLINA SARI
NPM : 25209341
KELAS : 4 EB 13
TEMUAN MENCENGANGKAN MENGENAI NATA DE COCO
Oleh : Harini Rahmi
Air
kelapa muda yang manis dan menyegarkan serta daging buahnya yang berstruktur
lembut dan sedikit kenyal membuat buah kelapa sering kali menjadi pilihan
banyak orang untuk melepas dahaga. Namun kelezatan buah kelapa ini tak dapat
dinikmati oleh seluruh warga bumi karena faktanya pohon kelapa tidak dapat
hidup di setiap tempat. Sebagai alternatifnya maka buah kelapa kemudian diolah
oleh tangan-tangan kreatif menjadi nata de coco yakni sari air kelapa yang di
fermentasi dengan menambahkan beberapa bahan lainnya seperti mikroba
acetobacter xylinum sehingga berubah menjadi padat dan memiliki daya tahan
lebih lama daripada air kelapa. Rasanya yang manis, kenyal, dan enak membuat
nata de coco menjadi salah satu product yang dewasa ini sangat diminati oleh
berbagai kalangan di seluruh penjuru bumi.
Kehadiran
nata de coco kembali mencuri perhatian orang-orang kreatif di dunia kuliner
untuk memadupadankan nata de coco dengan bahan lainnya sehingga mampu menjadi
product baru atau pelengkap product yang sudah ada. Inilah mengapa nata de coco
kita jumpai sebagai pelengkap agar-agar sehingga memiliki tampilan dan rasa
yang lebih menarik dan enak. Selain agar-agar, nata de coco juga dijadikan
pelengkap untuk sop buah, es buah, bahkan es teler.
Nata
de coco ternyata tak hanya diproduksi oleh pabrik-pabrik besar dan terkenal di
Indonesia, melainkan juga diproduksi oleh industri-industri rumahan sehingga
kita seringkali menemukan nata de coco dalam berbagai kemasan yang di jual di
warung-warung dan minimarket di sekitar kita. Berbekal uang Rp. 1.000,-
anak-anak telah dapat menikmati sebungkus sebungkus nata de coco yang dikemas
dalam aneka varian rasa seperti anggur, jeruk, apel, melon, dan strawberry.
Bahkan es buah yang dilengkapi dengan nata de coco pun dapat diperoleh dengan
membayar senilai seribu rupiah saja. Inilah mengapa nata de coco mampu
menjangkau lebih banyak orang sehingga peminat nata de coco terus bertambah
seiring berjalannya waktu.
Berdasarkan
dari penelitian yang dilakukan oleh tim reportase investigasi yang mana
dilengkapi dengan uji laboratorium yang dilakukan di laboratorium
teknologi pangan UNPAS, akhirnya ditemukan sejumlah fakta sebagai berikut :
·
8 dari 10 sampel nata de coco yang di pilih
secara acak di pasaran [pasar tradisional, warung, dan supermarket]
terbukti mengandung Hidrogen Peroksida [H2O2], yakni
cairan bening, agak lebih kental daripada air,yang merupakan oksidator kuat.
Hidrogen Peroksida dimanfaatkan sebagai pemutih [bleach] sehingga nata de coco
yang dicampurkan dengan zat ini akan mengubah warna nata de coco yang semulanya
putih kekuningan [broken white] menjadi berwarna putih bersih dan lebih
menarik. Faktanya, penggunaan hidrogen peroksida dalam makanan justru tidak
dibenarkan karena zat ini mudah bereaksi [oksidan kuat] dan korosif. Bahkan
dari 10 sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut ternyata terdapat pula
merk yang sudah terkenal dan produknya tersusun rapi di rak-rak supermarket dan
mall.
·
Dari penuturan salah satu produsen nata de coco
lokal [nama dan wajahnya dalam acara tersebut di samarkan] diperoleh informasi
bahwa pembuatan nata de coco sering kali menggunakan bahan baku [air kelapa]
yang baunya sudah busuk. Kelangkaan buah kelapa dan alasan menghemat biaya
produksi membuat mereka tak lagi menghiraukan kualitas nata de coco. Agar nata
de coco memiliki daya tahan lebih lama maka mereka juga mencampurkan nata de
coco dengan pijer istilah lain yang digunakan untuk boraks atau natrium benzoat
[zat pengawet]. Mengkonsumsi makanan yang mengandung natrium benzoat secara
berlebihan akan memacu pertumbuhan sel kanker, berpotensi untuk menimbulkan
penyakit degenerasi saraf serta merupakan zat yang menyebabkan timbulkan
penyakit LUPUS.
Tak
hanya itu, guna memenangkan persaingan dengan perusahaan berskala nasional maka
mereka menggunakan gula sintetik sebagai penganti gula alami sehingga harga
jual nata de coco mereka lebih murah. Gula sintetik mengandung senyawa yang
membuatnya tidak dapat dimetobolisme secara maksimal oleh tubuh. Gula sintetik
memiliki ciri yakni akan ada rasa bawaan yang terasa pahit ketika kita menelannya.
Jadi mengkonsumsi nata de coco yang diproduksi dengan bahan-bahan yang tidak
dianjurkan tentunya membuat kita seperti mengkonsumsi racun yang lama-kelamaan
akan mengurangi daya tahan tubuh dan berujung kepada penyakit berbahaya.
Meski
demikian, tidak semua nata de coco mengandung zat-zat berbahaya, untuk itu kita
harus jeli dalam memilih nata de coco. Berikut tips memilih nata de coco
yang bebas pengawet :
- Pilihlah nata de coconya
berwarna broken white [putih agak kekuning-kuningan]. Nata de coco yang
berwarna putih justru merupakan tanda menggunakan Hidrogen
Peroksida [H2O2].
- Nata de coco
yang tidak menggunakan boraks adalah nata de coco yang kenyal dan ketika
ditekan, maka dia tidak membalik normal dengan segera. Nata de coco yang mengandung
boraks ketika di tekan dia akan membalik ke posisi awal dengan segera [jadi dia
tak hanya kenyal tetapi juga tegang/kaku].
Tidak
teliti, bisa-bisa kita justru terkecoh dalam membeli dan akhirnya mengkonsumsi
buah yang rasanya segar dan enak tetapi sarat dengan zat-zat kimia berbahaya
yang justru membuat pertahanan tubuh kita bobol sehingga rentan terhadap
penyakit-penyakit berbahaya. Budaya hidup yang ingin segala sesuatunya instan
dan praktis membuat kita lebih memilih untuk membeli olahan buah yang siap saji
seperti sop buah, es kelapa, es buah, atau es teller.
SUMBER :
Acara reportase
investigasi 14 dan 15 Juli 2012
PENDAPAT SAYA MENGENAI ARTIKEL DI ATAS :
Di
zaman sekarang ini memang cukup sulit untuk mencari makanan atau minuman yang
sehat dan terbebas dari bahan-bahan berbahaya. mulai dari proses penanamannya
saja sudah banyak yang menggunakan pestisida dan bahan kimia yang merangsang
agar tanaman tersebut cepat panen, bahan kimia ini tidak baik untuk tubuh. Banyak
juga para produsen makanan atau minuman yang berbuat curang, agar dapat menekan
biaya produksi dan bisa dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar, dengan
menambahkan bahan-bahan yang berbahaya seperti boraks, natrium benzoate,
pewarna tekstil, Hidrogen Peroksida [H2O2] , dan zat-zat bahaya lainnya. Mereka
tidak peduli dengan reisko yang dapat timbul apabila makanan atau minuman
tersebut terus-terusan dikonsumsi oleh konsumen, yang mereka pikirkan hanya
bagaimana meraup keuntungan yang sebesar-besarnya. Padahal bahan-bahan
berbahaya tersebut apabila terus menerus di konsumsi dan masuk ke dalam tubuh
manusia dapat menimbulakn berbagiai macam penyakit berbahaya seperti kanker,
penyumbatan usus, ginjal, dan lain-lain Tentu saja hal ini sudah melanggar
etika bisnis dan sangat merugikan masyarakat konsumen. Namun tidak semua
pedagang makanan dan minuman yang berbuat curang, karena sebagian besar
pedagang masih mempunyai sifat jujur dan taat akan hokum perdagangan di
Indonesia.
Saran
saya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu :
·
Harus ada kesadaran dari para penjual untuk
menjual makanan dan minuman yang bebas dari bahan-bahan yang berbahaya bagi
tubuh. Mungkin cara untuk menyadarkan penjual yang nakal tersebut yaitu
pemerintah harus membuat peraturan yang melarang keras penjualan bahan-bahan
kimia yang berbahya tersebut kepada pedagang tanpa surat izin yang resmi, perlu
diadakannya investigasi mendadak kepada sejumlah sampel makanan dan minuman
yang dijual oleh para produsen untuk di teliti kandungan bahan dalam makanan
dan minuman tersebut, memberikan sanksi yang tegas kepada para produsen atau
penjual yang terbukti melakukan kecurangan dalam makanan dan minuman yang
mereka jual, dan rajin memberikan penyuluhan atau bimbingan bagaimana cara
menjadi produsen atatu penjual yang jujur tetapi tetap dapat menghasilkan
keuntungan.
·
Sebaiknya konsumen harus lebih teliti dalam membeli
kebutuhannya. cari tahu bagaimana cirri-ciri makanan yang layak untuk di
konsumsi, agar mereka tidak salah membeli. serta jangan biasakan budaya hidup
yang ingin segala sesuatunya instan dan praktis. Alangkah lebih baik bila kita yang
mengolah dan menyajikan sendiri makanan atau minuman tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar