NAMA : HERLINA SARI
NPM : 25209341
KELAS : 4 EB 13
TUGAS KE- 4 : PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
1.
Menjelaskan bagaimana praktek pengungkapan akuntansi
dipengaruhi oleh perbedaan tata-kelola keuangan perusahaan di suatu negara.
Jawab
:
Perkembangan sistem pengungkapan
sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik
pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan
politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya,
dan pengaruh lainnya.
Perbedaan nasional dalam
pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan
keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya,
pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan
sehingga menjadi sangat maju, dimana pasar ekuitas tersebar luas antara
pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan. Investor
institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini,
menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.
Dibeberapa Negara berkembang
kepemilikan saham masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank merupakan sumber
utama pembiayaan perusahaan maju di pasar-pasar ini dan perbedaan besar dalam
jumlah informasi yang di berikan kepada pemegang saham besar dan kreditor
dengan yang diberikan kepada public masih diperbolehkan dan menetapkan disiplin
perusahaan
2.
Memahami persoalan-persoalan penting yang mempengaruhi
keputusan manajemen untuk membuat pengungkapan keputusan.
Jawab :
Manajemen membutuhkan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka.
Untuk dpt menyediakan informasi yg relevan dan berguna bagi manajemen, maka
pengembang system informasi hrs memahami terlebih dahulu kegiatan yang
dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya. Pengambilan keputusan (
Decision making) adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk
mencapai sasaran. Dalam pembuatan keputusan para manajer harus berhati-hati dan
memilih keputusan yang paling rasional dan paling sesuai dengan kebutuhan yang
ada. Berbagai jenis keputusan adalah sebagai berikut:
a.
Keputusan terprogram/keputusan terstruktur
Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
b.
Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur.
Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi
dana promosi.
c.
Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur
Simon (1960) memperkenalkan empat aktivitas dalam proses pengambilan
keputusan:
a. Intelligence : Pengumpulan informasi untuk mengidentifikasikan permasalahan.
b. Design : Tahap perancangan solusi dalam bentuk alternatif2 pemecahan masalah.
c. Choice : Tahap memilih dari solusi dari alternatif2 yg disediakan.
d. Implementation : Tahap melaksanakan keputusan dan melaporkan hasilnya.
3.
Mengidentifikasi tujuan pengungkapan akuntansi dalam
pasar ekuitas.
Jawab :
Pengungkapan
koorperasi merupakan sarana untuk menyalurkan akuntabilitas koorperasi kepada
para penyedia modal (investor) dan untuk mepermudah alokasi sumberdaya untuk
pemanfaatan yang paling produktif. Pembiyaan internal sangat bergantung pada modal
eksternal yang diinvestasikan oleh para investor pada sebuah koorperasi.
Sebagai timbal balik, seorang investor memerlukan pengungkapan (tansparansi
koorperasi) dimana para investor tersebut dapat menilai kualitas saham yang
mereka tanamkan.
Kaitan konseptual antara pengungkapan yang meingkat
dan biaya modal perusahaan dari teori perilaku investasi dalam kondisi
ketidakpastian, yaitu:
a.
Dalam dunia
ketidakpastian, para investor memandang pengembalian dari investasi sekuritas
sebagai uang yang diterima sebagai konsekwensi kepemilikan.
b.
Karena adanya
ketidakpastian pengembalian ini dipandang dalam pengertian probabilistik.
c.
Para investor
menggunakan sejumlah ukuran berbeda untuk mengukur hasil yang diharapkan dari
suatu sekuritas.
d.
Para investor
menyukai tingkat pengembalian yang tinggi untuk tingkat resiko tertentu atau
sebaliknya.
e.
Nilai sebuah
sekuritas berhubungan positif dengan aliran hasil yang diharapkan dan
berhubungan terbalik dengan resiko yang berkaitan dengan pengembalian tersebut.
Jadi, Pengungkapan perusahaan akan meningkatkan
distribusi probabilitas dari hasil yang diharapkan oleh investor dengan
mengurangi ketidakpastian yang berhubungan dengan pengembalian tersebut.
Sehingga akan meningkatkan performance (kinerja perusahaan) di mata para
investor sehingga memikat para investor untuk menginvestasikan yang lebih besar
pada sekuritas yang sama sehingga dapat mengurangi biaya modal.
4.
Memahami perbedaan mendasar praktek pengungkapan keuangan
perusahaan dalam berbagai aspek.
Jawab :
Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal
seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait,
pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham.
Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada:
a.
Pengungkapan informasi yang melihat masa depan yang mencakup:
·
Ramalan pendapatan, laba rugi,
laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan lainnya
·
Informasi prospektif mengenai
kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila
dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah
·
Laporan rencana manajemen dan
tujuan operasi di masa depan.
b. Pengungkapan segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi
mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan
semakin meningkat. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga
membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para
pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana
bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan
perusahaan.
c. Pengungkapan tanggung jawab
sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada
sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis,
dan masyarakat umum.
d.
Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip
akuntansi yang digunakan
e. Pengungkapan sukarela
Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk
mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang
secara sukarela. Perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan
meningkatkan pengungkapan sukarelanya.
SUMBER :
TUGAS KE- 5 : TRANSLASI MATA UANG
ASING
1. Membedakan
translasi dan konversi antar mata uang asing.
Jawab :
Perbedaan
antara translasi dengan konversi yaitu :
Translasi merupakan
perubahan satuan unit moneter, seperti
halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam dollar AS disajikan ulang kedalam
nilai ekuivalen rupiah.
Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang
terjadi seperti bila dilakukan konversi. Pada konversi terjadi pertukaran fisik
antar mata uang.
2.
Memahami istilah-istilah dalam translasi mata uang asing.
Jawab :
a.
Konversi : pertukaran suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
b.
Kurs kini : nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang relevan.
c.
Posisi aktiva bersih yang
beresiko, yaitu kelebihan aktiva yang
diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan di translasikan
dengan menggunakan kurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi
dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
d.
Kontrak pertukaran forward : suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uang dari negara yang berbeda
dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada tanggal tertentu di masa
depan
e.
Mata uang fungsional : mata uang utama yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan
kegiatan usaha. Biasanya mata uang tersebut adalah mata uang negara dimana
perusahaan itu berlokasi.
f.
Kurs historis : kurs nlai tukar mata uang asing yang digunakan pada saat suatu aktiva
atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
g.
Mata uang pelaporan : mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
h.
Kurs Spot : nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
i.
Penyesuaian translasi : penyesuaian translasi yang timbul dari proses translasi laporan keuangan
dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
3.
Mengetahui perbedaan keuntungan dan kerugian translasi
mata uang asing.
Jawab :
Dari sudut pandang mata uang local
yang digunakan ( sudut pandang perusahaan local), masuknya penyesuaian
translasi dalam laba berjalan tidak perlu dilakukan. Memasukkan keuntungan dan
kerugian translasi dalam laba akan mendistorsikan hubungan keuangan yang asli
dan dapat menyesatkan para pengguna informasi tersebut. Keuntungan atau
kerugian translasi harus diperlakukan dari sudut pandang mata uang local
sebagai penyesuaian terhadap ekuitas pemilik.
Jika mata uang pelaporan induk perusahaan merupakan unit pengukuran laporan
keuangan yang ditranslasikan ( sudut pandang induk perusahaan ), sangat
disarankan untuk mengakui keuntungan atau kerugian translasi laba sesegera
mungkin. Sudut pandang induk perusahaan melihat anak perusahaan luar negeri
sebagai perluasan dari induk perusahaannya. Keuntungan dan kerugian translasi
mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang
domestic dan harus diakui.
4.
Menghitung keuntungan dan kerugian translasi mata uang
asing.
Jawab :
Contoh kasus :
Tanggal 1 Januari 2009 (tanggal transaksi) perusahaan meminjam dana dari
Bank di luar negeri sebesar $US 10.000,- dimana kurs yang berlaku pada saat itu
adalah (spot rate) Rp 10.000,- per $US. Jika perusahaan melunasi seluruh
hutangnya pada tanggal 1 Desember 2009 dan kurs yang berlaku pada tanggal 1
Desember 2009 (tanggal penyelesaian) dan kurs yang berlaku adalah Rp 11.000,-
per $US. Dari uraian transaksi peminjaman tersebut antara tanggal trnasaksi
dengan tanggal penyelesaian terjadi pada tahun 2009 sehingga seluruh selisih
kurs yang terjadi sebesar Rp 1.000,- x $US 10.000 = Rp 10.000.000,- dibebankan
seluruhnya di tahun 2009.
Jika pelunasan dilakukan pada tanggal 15 Maret 2010 dengan kurs yang
berlaku sebesar Rp 12.000,- sehingga timbul selisih kurs sebesar Rp 2.000,- x
$US 10.000,- = Rp 20.000.000,- maka karena tanggal transaksi dan tanggal
penyelesaian meliputi dua periode yaitu tahun 2009 dan 2010 maka selisih kurs
Rp 20.000.000,- akan dibebankan di dua tahun tersebut. Untuk dapat menghitung
berapa beban tahun 2009 maka kurs tanggal transaksi akan dibandingkan dengan
kurs pada tanggal neraca (akhir tahun). Jika misalkan kurs akhir tahun adalah
Rp 11.500, maka pembebanannya adalah:
Tahun 2009 : $US 10.000 x (Rp 11.500 – 10.000) = Rp 15.000.000,-
Tahun 2010: $US 10.000 x (Rp 12.000 – 11.500) = Rp 5.000.000,-
Jumlah = Rp 20.000.000,-
Ada beberapa poin yang perlu diketahui. Pertama penghitungan selisih kurs
adalah hanya atas pos moneter saja. Pos moneter adalah kas dan setara kas,
aktiva dan kewajiban yang akan diterima atau dibayar yang jumlahnya pasti atau
dapat ditentukan. Ketentuan pajak pun sejak semula sudah mengikuti ketentuan
ini. Jadi apabila kita membeli mesin (pos non-moneter) dengan harga US
$10.000,- dengan kurs Rp 10.000,- yang berarti mesin dicatat seharga Rp
100.000.000,- maka apabila terjadi perubahan kurs nilai mesin tidak berubah dan
tidak menimbulkan selisih kurs. Namun apabila pembelian mesin tersebut
dilakukan dengan kredit yang memunculkan saldo hutang dan terjadi perubahan
kurs maka akan menimbulkan selisih kurs.
Kedua, dalam penghitungan selisih kurs PSAK menganut azas konservatif
dimana pada setiap akhir tahun unit usaha harus menghitung selisih kurs atas
pos moneter dalam mata uang asing. Dengan kata lain PSAK tidak mengenal kurs
tetap dalam penghitungan selisih kurs.
5.
Memahami pengaruh penggunaan berbagai metode translasi
mata uang asing terhadap laporan keuangan.
Jawab :
Pengaruh penggunaan kurs nilai tukar histories dibandingkan dengan kurs
nilai tukar kini terhadap laporan keuangan ketika digunakan sebagai koofisien
translasi mata uang asing. Kurs nilai tukar histories umumnya mempertahankan
biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam mata uang asing dalam laporan
berdenominasi mata uang domestic.
a.
Single Rate Method
Berdasarkan pendekatan translasi
ini, laporan keuangan operasi luar negeri, yang dianggap oleh perusahaan induk
sebagai entitas yang otonom, memiliki domisili pelaporan mereka sendiri.
b.
Multiple Rate Methods
Metode-metode
kurs berganda mengkombinasikan nilai tukar berjalan dan historis dalam proses
translasi
Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi
laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing, yaitu
dari kenaikan dan penurunan dalam ekuivalen saldo mata uang asing yang timbul
dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Penggunaan kurs kini
menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.
Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu
perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran yang dibuat dalam
mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan mata uang
asing. Translasi diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata
uang perusahaan pelapor.
Dari dua jenis penyesuaian transaksi, yang pertama
keuntungan dan kerugian atas transaksi yang terselesaikan, timbul ketika nilai
tukar yang digunakan untuk mencatat transaksi pada awalnya berbeda dengan nilai
tukar yang digunakan pada saat penyelesaian, yang kedua adalah keuntungan dan
kerugian transaksi yang belum terselesaikan timbul ketika laporan keuangan
disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan.
Suatu transaksi yang direalisasi (atau sudah
diselesaikan) menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata yang tercermin
secepatnya dalam laba, sedangkan penyesuaian translasi (termasuk keuntungan dan
kerugian atas transaksi yang belum terselesaikan) bersifat belum direalisasi
atau masih di atas kertas. Perlakuan akuntansi yang tepat atas keuntungan dan
kerugian jenis ini belum jelas.
6.
Melakukan evaluasi dan memilih metode translasi mata uang
asing terbaik sesuai kondisi usaha dan pasar uang.
Jawab :
a.
Metode
Current/Non current
Dengan
metode ini, semua asset dan kewajiban lancer dari cabang-cabang perusahaan
dikonversikan dalam mata uang Negara asal dengan kurs saat ini, yaitu kurs pada
saat neraca disusun.
b.
Metode
Monetary/non monetary
Asset
moneter (terutama kas, surat-surat berharga, piutang, dan piutang jangka
panjang) dan kewajiban moneter (terutama utang lancar dan utang jangka panjang)
dikonversi pada kurs saat ini. Sedang pos-pos nonmoneter, seperti stock barang,
asset tetap, dan investasi jangka panjang, dikonversi pada kurs histories.
c.
Metode
temporal
Dengan menggunakan metode
temporal, translasi mata uang merupakan proses konversi pengukuran atau
penyajian ulang nilai tertentu. Dalam metode temporal, persediaan umumnya
dikonversi dengan kurs histories, namun bisa saja dikonversi dengan kurs saat
ini apabila persediaan tersebut dicatat dalam neraca dengan nilai pasarnya.
Secara teoritis, metode temporal lebih menekankan pada evalusai biaya
(histories ataukah pasar).
d.
Metode
Current rate
Metode ini merupakan metode yang paling mudah karena semua pos neraca dan
laba/rugi dikonversi dengan kurs saat ini. Variasi dari metode ini adalah
mengkonversi semua asset dan kewajiban, kecuali asset tetap bersih yang
dinyatakan dengan kurs saat ini.
7.
Memahami hubungan antara translasi mata uang asing dengan
inflasi.
Jawab :
Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya
perolehan aktiva non-moneter yang berlokasi di lingkungan berinflasi pada
akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang jauh
lebih rendah dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada saat yang bersamaan, laba
yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan dengan beban depresisasi
yang juga lebih rendah. Hasil translasi seperti itu dengan mudah dapat lebih
menyesatkan pembaca ketika memberikan informasi kepada pembaca.
Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya
merendahkan kekuatan laba akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh
inflasi lokal dan rasio pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di
suatu operasi luar negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan
masa depan.
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena
penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya
historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai solusi FAS
No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasi
luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi. Prosedur ini
akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing,
karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs historis. Pembebanan
kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas
pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio
keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah
akuntansi untuk inflasi asing.
SUMBER :
TUGAS KE-6 : PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
1.
Memahami mengapa laporan keuangan memiliki potensi untuk
menyesatkan selama periode perubahan harga.
Jawab
:
Selama periode inflasi, nilai
aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai
terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang lebih rendah menghasilkan
beban yang dinilai lebih rendah dan laba dinilai lebih tinggi. Ketidakakuratan
pengukuran ini mendistorsi :
a.
proyeksi keuangan yang didasarkan
pada data seri waktu historis
b.
anggaran yang menjadi dasar
pengukuran kinerja
c.
data kinerja yang tidak dapat
mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan.
Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan:
a.
Kenaikan dalam proporsi pajak.
b.
Permintaan deviden lebih banyak
dari pemegang saham.
c.
Permintaan gaji dan upah yang
lebih tinggi dari pada pekerja.
d.
Tindakan yang merugikan dari
negara tuan rumah (pengenaan pajak lebih besar).
Oleh karena itu, mengakui
pengaruh inflasi secara eksplisit berguna dilakukan karena beberapa alasan :
a.
Pengaruh perubahan harga sebagian
bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi sutu perusahaan
b.
Mengelola masalah yang
ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas
masalah tersebut
c.
Laporan dari para manager
mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah
dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas
masalah-masalah tersebut.
Meskipun inflasi melambat, akutansi perubahan harga tetap berguna karena
efek kumulatif inflasi yang rendah dalam beberapa waktu dapat menjadi
signifikan
2.
Mengetahui istilah-istilah akuntansi inflasi dan memahami
pengaruh penyesuaian harga terhadap laporan keuangan.
Jawab :
Berikut
ini adalah Daftar istilah Akutansi Inflasi :
a.
Atribut. Karakteristik kuantitatif suatu pos
b.
Penyesuaian biaya kini. Nilai penyesuaian aktiva untuk perubahan tertentu dalam harga
c.
Kekayaan yang dapat dihapuskan. Jumlah aktiva bersih suatu perusahaan yang dapat ditarik tanpa mengurangi
besar awalnya aktiva bersih
d.
Mekanisme Penyesuaian. Manfaat berupa keuntungan daya beli pemegang saham yang berasal dari
pendanaan utang dan pertanda bahwa perusahaan tidak perlu mengakui tambahan
biaya pengganti atas aktiva operasi sehubungan dengan aktiva tersebut didanai
melalui utang
e.
Ekuivalen Daya Beli Umum. Jumlah mata uang yang telah disesuaikan terhadap perubahan dalam tingkat
harga umum
f.
Keuntungan kepemilikan suatu
investasi. Kenaikan nilai biaya kini
nonmoneter suatu aktiva
g.
Hiperinflasi. Laju inflasi yang sangat besar terjadi pada saat tingkat harga umum dalam
suatu perekonomian meningkat sebesar lebih dari 25% pertahun
h.
Inflasi. Kenaikan dalam tingkat harga umum seluruh barang dan jasa dalam suatu
perekonomian
i.
Aktiva moneter. Klaim terhadap jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti kas atau
piutang usaha
j.
Keuntungan Moneter. Kenaikan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya
kewajiban moneter selama periode inflasi
k.
Kewajiban moneter. Suatu kewajiban untuk membayar jumlah mata uang yang tetap dimasa depan
seperti utang usaha atau uang dengan suku bunga yang tetap
l.
Kerugian Moneter. Penurunan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya
kativa moneter selama periode inflasi
m.
Penyesuian Modal Kerja Moneter. Pengaruh perubahan harga khusus seluruh jumlah modal kerja yang digunakan
oleh sutu usaha dalam menjalankan operasinya
n.
Jumlah nominal. Jumlah harga mata uang yang belum disesuaikan dengan perubahan harga
o.
Aktiva Nonmoneter. Aktiva yang tidak menunjukkan adanya klaim tetap terhadap kas seperti
persediaan, aktiva tetap, dan peralatan
p.
Kewajiban Nonmoneter. Suatu utang yang tidak mengharuskan pembayaran jumlah kas yang tetap
dimasa depan, seperti uang muka pelanggan
q.
Penyesuian Paritas. Suatu penyesuian yang mencerminkan perbedaan antara inflasi di Negara induk
perusahaan dan Negara tuan rumah
r.
Aktiva permanent. Istilah di Brasil untuk aktiva tetap, gedung, investsai, beban tangguhan,
dan depresiasi terkait serta jumlah deplesi atau amortisasi
s.
Indeks Harga. Suatu rasio biaya dimana pembilang/numeratornya adalah biaya dari suatu
keranjang barang dan jasa yang representatif dalam tahun berjalan, sedangkan
penyebutnya adalah biaya dari keranjang barang dan jasa yang sama pada tahun
dasar
t.
Daya Beli. Kemampuan umum dari suatu unit moneter untuk memeperoleh barang dan jasa
u.
Laba Riil. Laba bersih yang telah disesuaikan untuk perubahan harga
v.
Biaya penggantian. Biaya kini untuk mengganti potensi jasa suatu aktiva dalam keadaan normal
usaha
w.
Mata uang pelaporan. Mata uang yang digunakan suatu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan
x.
Metode nyatakan
kembali-translasikan. Digunakan pada saat suatu induk
perusahaan mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaan luar negeri yang
berlokasi disebuah lingkungan berinflasi
y.
Perubahan Harga Khusus. Perubahan dalam harga untuk komoditas khusus seperti persediaan atau
peralatan
z.
Metode translasikan-nyatakan
kembali. Suatu metode konsolidasi
pertama-tama dengan mentranlasikan akun-akun laporan keuangan anak perusahaan
luar negeri ke dalam mata uang induk perusahaan dan kemudian dinyatakan kembali
jumlah yang ditanslasikan terhadap inflasi induk perusahaan
Jenis Penyesuaian Inflasi
Akutansi untuk pengaruh laporan keuangan atas perubahan tingkat harga umum
disebut sebagai model daya beli konstan biaya histories. Akutansi untuk
perubahan harga khusus disebut sebagai model biaya kini
a. Penyesuaian Tingkat Harga Umum
Jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum
(daya beli) disebut sebagai mata uang konstan biaya histories atau ekuivalen
daya beli umum
b. Indeks Harga
Perubahan tingkat harga umum diukur dengan indeks tingkat harga
c. Penggunaan Indeks Harga
Angka indeks harga digunakan untuk mentranslasikan jumlah uang yang
dibayarkan selama periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir
periode (yaitu daya beli konstan biaya histories)
d. Obyek Penyesuaian Tingkat Harga Umum
e. Penyesuaian Biaya Kini.
Model biaya kini berbeda dengan akutansi utama. Pertama, aktiva tetap
dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya histories. Kedua, laba adalah
jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan dalam suatu
periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat
mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
3.
Menentukan perbedaan model akuntansi biaya terkini dan
konvensional.
Jawab :
Dalam model akuntansi biaya
terkini aktiva tetap dinilai berdasarkan biaya kini dan bukan biaya histories,
serta laba adalah jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan oleh perusahaan
dalam suatu periode (tanpa memperhitungkan komponen pajak), namun tetap dapat
mempertahankan kapasitas produktif atau modal fisik perusahaan.
Dalam akuntansi
konvensional, laporan keuangan disajikan berdasarkan nilai historis yang
mengasumsikan bahwa hargaharga (unit moneter) adalah stabil. Akuntansi
konvensional tidak mengakui adanya perubahan tingkat harga umum maupun
perubahan tingkat harga khusus. Sebagai konsekuensinya, jika terjadi perubahan
daya beli seperti pada periode inflasi, maka laporan keuangan historis secara
ekonomis tidaklah relevan.
4.
Menjelaskan perbedaan akuntansi inflasi di AS, Inggris,
dan Brasil.
Jawab :
AMERIKA SERIKAT
Pada tahun 1979, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akutansi Keuangan No
33 berjudul Pelaporan Keuangan dan Perubahan harga, pernyataan ini mengharuskan
perusahaan-perusahaan AS mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya
histories dan daya beli konstan kini. Perusahan pelapor didorong untuk
mengungkapkan informasi berikut untuk masing-masing dari 5 tahun terakhir :
·
Penjualan bersih dan pendapatan
opersai lainnya
·
Laba dari operasi yang berjalan
berdasarkan dasar biaya kini
·
Keuntungan atau kerugian daya
beli (moneter) atas pos-pos moneter bersih
·
Kenaikan atau penurunan dalam
biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan
·
Setiap agregat penyesuaian
translasi mata uang aing, berdasrkan biaya kini, yang timbul dari proses
konsolidasi
·
Aktiva bersih pada akhir tahun
menurut dasar biaya kini
·
Laba persaham (dari opersai
berjalan) menurut dasar biaya kini
·
Deviden persaham biasa
·
Harga pasar akhir tahun perlembar
saham biasa
·
Tingkat Indeks Harga Konsumen
yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan
INGGRIS
Laporan biaya
kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini,
beserta catatan penjelasan. Standar di Inggris memeperbolehkan 3 pilihan
pelaporan :
a. Menyajikan akun akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan
akun-akun pelengkap biaya historis
b. Menyajikan akun-akun biaya histories sebagai laporan keuangan dasar dengan
akun-akun pelengkap biaya kini
c. Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai sati-satunya akun yang dilengkapi
dengan informasi biaya historis yang memadai
BRASIL
Akuntansi inflasi yang direkomen dasikan di Brasil hari ini mencerminkan 2
kelompok pilihan pelaporan, hokum perusahan Brasil dan Komisi Pengawas Pasar
Modal Brasil. Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hokum perusahaan
menyajikan ulang akun-akun aktiva permanent dan ekuitas pemegang saham dengan
menggunakan indeks harga yang diakui oleh Pemerintah Federal untuk mengukur devaluasi
mata uang local. Aktiva permanent meliputi aktiva tetap, gedung, investsai,
beban tangguhan dan depresiasi terkait, serta kaun-akun amortisasi atau deplesi
(termasuk setiap provisi kerugian yang terkait). Akun-akun ekuitas pemegang
saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan revaluasi, laba
ditahan, dan akun cadangan modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian
tingkat harga terhadap modal.
5.
Memahami pelaporan keuangan dalam perekonomian
hiperinflasi.
Jawab :
PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam EkonomiHiperinflasi terdiri dari paragraf
1 – 40. Seluruh paragraf tersebut memiliki kekuatan mengaturyang sama. Paragraf
yang dicetak dengan huruf tebal dan miring mengatur prinsip-prinsip utama.
PSAK 63 harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. PSAK 25 (revisi 2009):
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
memberikan dasar memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi ketika tidak
ada panduan yang eksplisit. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk
unsur-unsur yang tidak material.
6.
Mengetahui apakah dolar konstan atau biaya kini lebih
baik untuk mengukur pengaruh inflasi.
Jawab :
Berikut
ini merupakan isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu, yaitu :
a.
Apakah dolar konstan atau biaya
kini yang lebih mengukur pengaruh inflasi.
b.
Perlakuan akuntansi terhadap
keuntungan dan kerugian inflasi.
c.
Akuntansi inflasi luar negeri.
d.
Menghindari fenomena kejatuhan
ganda.
7.
Definisi penurunan ganda (double dip) dan menjelaskan cara penangannya.
Jawab :
Pencegahan terjadinya double-dip
Pada
saat me-restate perkiraan-perkiraan luar ngeri untuk memperhitungkan inflasi
luar negeri, kehati-hatian harus dijaga untuk mencegah fenomena “double-dip”.
Masalah ini timbul dari fakta bahwa inflasi lokal memberi dampak langsung pada
kurs yang digunakan dalam proses translasi. Walaupun ahli ekonomi umumnya
mengasumsikan suatu hubungan terbalik antar laju inflasi internal suatu negara
dengan nilai eksternal valutanya, bukti-bukti memperlihatkan bahwa hubungan
seperti ini jarang terjadi, paling tidak dalam jangka pendek. Oleh karenanya
besarnya penyesuaian yang dilakukan untuk menghilangkan fenomena antara kurs
dengan perbedaan inflasi.
Penyesuaian
inflasi terhadap harga pokok penjualan dan beban depresiasi dirancang untuk menekan
laba “seperti yang dilaporkan” agar tidak terjadi overstatement laba.meskipun
begitu, akibat hubungan negatif antara inflasi lokal dan nilai valuta,
perubahan kurs antara laporan keuangan yang lain yang berurutan, yang pada
umumnya diakibatkan oleh inflasi (paling tidak selama satu periode tertentu),
akan menyebabkan perusahaan merefleksikan paling tidak sebagian dampak inflasi
(yaitu penyesuaian translasi valuta), dalam laba “seperti dilaporkanya”. Jadi
untuk mencegah penghitungan inflasi ganda, kerugian translasi yang telah
tercermin dalam laba “seperti yang telah dilaporkan” sebuah perusahaan harus
diperhitungkan sebagai bagian dari penyesuaian inflasi.
Penyesuaian di atas relevan untuk
perusahaan multinasional yang berbasis di AS karena telah mengadopsikan dolar
sebagai valuta fungsional operasi luar negeri berdasarkan FASB No.52 dan yang
mentranslasikan persediaan dengan menggunakan kurs berjalan. Sedangkan bagi
perusahaan yang berbasis di Eropa kecendrungannya ke arah penggunaan metode
translasi kurs berjalan. Sehingga tanpa adanya penyesuaian maka bisa berakibat
laba yang terlalu rendah atau laba terlalu tinggi karena inflasi luar negeri
dihitung dua kali.
SUMBER :
Afrizon, SE., Akt., M. Si,
Akuntansi Internasional